Rabu, 23 November 2011
Biokat G-11
03.27 | 
Diposting oleh
SMAN 11 Garut |
25 desember 2010 adalah moment yang sangat membanggakan bagi SMAN 11 Garut, karena pada tanggal tersebut kelompok Karya Ilmiah Remaja atau yang biasa disebut ‘KIR’ telah mengikuti kegiatan Pesta Sains Nasional di IPB dengan subjek Lomba Karya Ilmiah Populer (LKIP) yang diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah yang ada di seluruh Nusantara, dengan Gempur, Rahmi dan Putri sebagai peserta dari SMAN 11 Garut.
Alhamdulilah, Maha Besar ALLAH, sekolah kami menjadi finalis sekaligus menjadi juara ke- 3 tingkat Nasional. Beranjak ke bidang produk, inovasi yang diteliti, dikembangkan, dipraktekkan adalah suatu produk Bioinsektisida dari bahan biji alpukat yang menjadi permasalahan sampah disebagian wilayah di Indonesia.
Objek penelitian dari tim KIR SMAN 11 Garut ini yaitu pemanfaatan biji alpukat (Persea americana mill), sebagai bioinsektisida kutu putih pada tanaman tameng ( Ficus microcarpa ). “Semakin menjadi- jadi masalah tentang hama dalam dunia yang modern ini dan penurunan efektivitas pestisida sintetis terhadap jenis hama tertentu, selain itu kutu putih merupakan hama pada tanaman komersial, serta anggapan bahwa biji alpukat adalah limbah. Itulah yang menjadikan semangat kami ( angggota KIR ) bangkit kembali untuk melakukan suatu penelitian”. Itulah kata yang dilontarkan oleh saudara Gempur, yang menjadi salah satu peserta LKIP Pesta Sains di IPB, Bogor, Jawa Barat. Menurutnya juga, bahwa Ekstrak Biji Alpukat berpotensi Sebagai Bioinsektisida Yang Efektif Dalam Membunuh Hama kutu putih Pada Tanaman Kimeng (Ficus microcarpa), dan Bioinsektisida merupakan racun serangga yang berasal dari bahan-bahan yang terdapat di alam yang diekstrasi, diproses atau dibuat menjadi konsentrasi dengan tidak merubah struktur kimianya.
Alpukat
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Familia : Lauraceae
Genus : Persea
Species : Persea americanamil
Hal ini yang paling spektakuler dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Gempur dan kawan- kawan, ternyata ekstrak biji alpukat efektif membunuh kutu putih sesuai konsentrasi yang dipakai, konsentrasi ekstrak biji Alpukat yang paling tinggi memiliki dampak yang lebih baik dalam membunuh kutu putih dibandingkan dengan ekstrak biji Alpukat yang paling rendah konsentrasinya.
Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh kelompok KIR sekolah kami ini sangat berdampak pada lingkungan, bahwasannya apabila konsumsi alpukat bertambah didunia maka kita tidak perlu khawatir lagi terhadap masalah itu, karena sudah ada alternatif untuk mengubah sampah dari biji alpukat tersebut menjadi bioinsektisida yang ramah lingkungan.
Dengan peraihan inovasi yang sangat bermanfaat, tentunya kami bisa membuktikan bahwa sekolah kami sangat peduli terhadap lingkungan disekolah maupun di luar lingkup SMAN 11 Garut. Selain dari pada itu, kami juga ingin berbagi dengan masyarakat luas yang ada di Indoneia maupun yang ada di luar negeri, terutama masyarakat di ruang lingkup yang mengalami masalah kritis sampah biji alpukat.
Ada beberapa saran yang ingin ditekankan oleh peneliti kepada masyarakat tentang Bioinsektisida ini, yaitu:
- Menjadi salah satu alternatif dalam meminimalisir penggunaan insektisida yang berbahan dasar kmia.
- Masyarakat, para petani dan pecinta tanaman kimeng (Ficus microcarpa) dapat antusias terhadap penggunaan bioinsektisida dan dapat dikembangkan dengan alat dan metode yang lebih menunjang.
Label:
Langganan:
Postingan (Atom)
networked blog
Biokat G-11
